BAB1
SEKILAS TENTANG HTML
1.
PENGENALAN HTML
Sebelum
kita bahas lebih detail tentang CSS dan berbagai hal yang berkaitan dengan
style tersebut, seperti kata pepatah “tak kenal maka tak saying”, maka ada baiknya jika kita sedikit
belajar lagi tentang bahasa dasar dalam pembuatan dokumen web yang dapat
dibuat menggunakan CSS yaitu HTML. HTML atau Hypertext Markup Language
adalah sebuah protokol yang digunakan untuk membuat format suatu dokumen web
yang mampu dibaca dalam browser dari berbagai platform komputer manapun. Sifat
dari bahasa HTML ini adalah client script dimana dokumen tersebut dapat dibuka
di dalam komputer stand alone yang tidak membutuhkan server untuk dapat
menampilkannya di dalam browser. Dokumen HTML merupakan file yang pada
umumnya ber-esktensi .htm atau .html dimana bahasa HTML tersebut
tersusun atas tag atau
syntax yang berformat <isi tag>.
Adapun aturan
penulisan HTML tersebut adalah :
a)
Dalam penulisannya, tag HTML diapit dengan dua karakter kurung
siku (angle bracket) “<” dan “>”
b)
Tag HTML secara normal selalu berpasangan, contoh : <div>
dan </div>
c)
Tag HTML pertama dalam suatu pasangan adalah tag awal, dan
tag kedua merupakan tag akhir, contoh :
<index> akan diakhiri dengan </index>.
d)
Tag HTML tidak case sensitive dimana tag dengan huruf kecil sama
dengan tag dengan huruf besar, contoh : <b> sama dengan <B>
e)
Jika dalam suatu tag terdapat tag lagi, maka penulisan tag akhir
tidak boleh bersilang dan harus berurutan. Contoh : <b><i> huruf
tebal dan miring </i></b>
f)
Penulisan script HTML selalu diawali dengan <html> dan
diakhiri dengan </html>
Secara
teknis web browser akan melakukan penerjemahan dokumen untuk ditampilkan dalam
bentuk html jika dokumen tersebut terdapat diantara tag <html> dan </html>. Ada
baiknya dalam penulisan HTML menggunakan huruf kecil untuk menghadapi HTML
generasi berikutnya (rekomendasi dari
W3C untuk HTML 4.0 dan XHTML)
Dalam HTML struktur
dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a)
Bagian Kepala (head)
Bagian
ini memuat informasi mengenai kepala dokumen
b)
Bagian Badan (body)
Bagian
ini memuat informasi mengenai badan dokumen
Adapun struktur utama
penulisan dalam HTML adalah :
<html>
<head>
<!— Bagian Head —!>
</head>
<body>
<!— Bagian Body —!>
</body>
</html>
Sedangkan pembuatan
dokumen web menggunakan HTML pun sangat mudah karena anda dapat membuatnya
menggunakan program editor standar Windows seperti Notepad dan menuliskan
bahasa dan aturan HTML dan kemudian menyimpannya dalam ekstensi .htm atau
.html.
Untuk menggunakan
program notepad dapat dipilih lewat menu Start
à Program Files à
Accessories à Notepad.
Kemudian ketikkan kode html anda
seperti contoh
berikut :
Gambar 1.1. Script html dalam program notepad
Kemudian simpan
dengan memilih menu File – Save As, dan simpan dengan
ekstensi .htm atau
.html
Gambar 1.2. Menyimpan dokumen dengan ekstensi .html
Setelah itu tampilan
hasil dokumen html dari script yang telah dibuat tersebut dapat anda lihat
menggunakan web browser seperti Internet Explorer, Netscape Navigator, Mozilla
Firefox, Opera dan sejenisnya.
Gambar 1.3. Dokumen html dilihat dalam web browser Internet
Explorer
2.
DOKUMEN HEAD
Dalam bagian head ini
kita dapat meletakkan beberapa tag diantara <head>
dan </head>
yaitu :
a.
Judul
Merupakan tag yang mendeklarasikan judul dari
suatu dokumen HTML.
Struktur tag untuk judul ini adalah :
<title>...judul...</title>
b.
URL
Merupakan tag yang menyatakan URL asal suatu
dokumen HTML.
Struktur tag untuk url asal adalah :
<base href=”...”>
c.
Link
Merupakan tag untuk menghubungankan antara
suatu dokumen dengan dokumen lainnya dalam website yang dibuat. Struktur tag
untuk menghubungkan dokumen adalah :
<link href=”...”>
d.
Meta
Merupakan tag yang menyatakan suatu meta
informasi dalam suatu dokumen HTML. Struktur tag untuk meta informasi adalah :
<meta name=”...”
content=”...”>
e.
Index
Merupakan tag yang
menyatakan bahwa dokumen tersebut diperkenankan di indeks oleh server web.
Struktur tag untuk isi index adalah :
<isindex>
f.
Style
Merupakan tag yang
mendefinisikan style dari dokumen HTML. Struktur tag untuk mendefinisikan style
adalah :
<style ahref=”...”>
Contoh penggunaan dalam HTML :
<html>
<head>
<title>Belajar
HTML</title>
<link href="global.css"
rel="stylesheet"
type="text/css">
</head>
<body>
... dokumen html ...
</body>
</html>
3.
ATRIBUT BODY
Bagian body dalam
HTML adalah bagian dimana dokumen web akan terlihat dalam browser. Dalam bagian
ini dapat berisi atribut-atribut, aturan dan isi dari dokumen web yang akan
ditampilkan. Penulisan atribut body ini biasanya dituliskan sesudah tag “<body” dan sebelum
“>” maupun sesudah tag <body> dan sebelum tag </body>. Dalam
bagian body tersebut terdapat
beberapa atribut yang
bisa digunakan. Beberapa atribut tersebut adalah :
a.
Warna Latar
Atribut tag untuk mendefinisikan warna latar
untuk isi di dalam dokumen web dengan menuliskan “bgcolor=nilai warna”. Contoh
:
<body bgcolor=”lime”>
b.
Warna Teks
Atribut tag untuk mendefinisikan warna teks
untuk isi di dalam dokumen web dengan menuliskan “text=nilai warna”. Contoh :
<body text=”green”>
c.
Warna Link
Jika anda memiliki
sebuah tombol untuk menghubungkan (link / hyperlink) dalam dokumen web yang
anda buat dengan dokumen web lainnya, anda dapat
mendefinisikan warna dari tombol link tersebut ketika kita klik dengan menggunakan
tag <link=”nilai warna1” alink=”nilai warna2”>
contoh :
<body link=”green” alink=”grey”>
Contoh penerapan
dalam dokumen html :
<html>
<head>
<title>Dokumen
Body</title>
</head>
<body
bgcolor="lime" text="green" link="white"
alink="grey">
Teks berwarna lime<br>
<a href=#>tombol1</a>
<a
href=#>tombol2</a>
</body>
</html>
Dalam browser script
diatas akan terlihat dua tombol yaitu tombol1 dan tombol2 dan ketika kita klik
tombol tersebut maka akan berubah menjadi warna hijau seperti terlihat pada
gambar berikut:
Gambar 1.4. Tampilan script dalam browser
4.
FORMAT TEKS
Dalam dokumen HTML,
teks mempunyai bentuk dalam pemformatan dalam
dokumen tersebut.
Berikut ini adalah beberapa tag beserta fungsinya untuk
melakukan pengaturan
dan format tampilan teks dalam dokumen HTML.
a.
Font
Dalam setting format
teks, tag font disini memiliki beberapa macam nilai,
diantaranya adalah :
§
“face” atau jenis font
§
“size” atau ukuran font
§
“color” atau warna font
§
“style” atau style font
Contoh penulisan
syntaknya adalah :
<font face=”verdana” size=”4 px”
color=”green”
style="background-color:”#0066CC">
teks dokumen
</font>
b.
Paragraf
Digunakan untuk membuat teks
dokumen yang berbentuk paragraf.
Syntaknya adalah :
<p>teks dalam paragraf</p>
c.
Perataan
Digunakan untuk
mengatur perataan teks dalam sebuah paragraph dalam
dokumen web yang
dibuat, syntaknya adalah :
<align=...>teks
Nilai dari perataan adalah :
§
Rata kanan = right
§
Rata kiri = left
§
Rata tengah = center
§
Rata kanan-kiri = justify
d.
Preformatted Text
Digunakan untuk
mengembalikan format teks ke posisi awal atau posisi
default pertama kali
sebelum diformat. Syntaks penulisan preformatted
teks adalah :
<pre>...</pre>
e.
Line break
Line break adalah
pemenggalan atau pemutusan kalimat dengan menggunakan garis dengan perintah <hr>. Adapun
property <hr> adalah “align” untuk
perataan garis, “size” untuk ukuran dari garis, dan “color” untuk warna garis seperti pada contoh berikut
:
<hr align=”..." size="..."
color="...” width=”…">
Dalam pemenggalan
kalimat dalam dokumen web selain menggunakan garis horizontal,
anda dapat juga menggunakan tag <br /> untuk pemenggalan baris dalam sebuah kalimat. Biasanya tag ini
digunakan pada kalimat dalam paragraf.
<p>kalimat
satu<br />kalimat dua<br />kalimat 3</p>
f.
Komentar
Anda dapat memberikan
komentar dalam dokumen web yang tidak akan ditampilkan dalam browser
menggunakan perintah :
<!-- Komentar -->
g.
Format Heading
Heading dalam HTML
sama seperti dalam Ms. Word yaitu format ukuran huruf dalam dokumen HTML.
Syntak penulisannya adalah
<H1> Teks Heading </H1>
Teks yang dihasilkan
ketika menggunakan script ini adalah ukuran teks menurut level
heading yaitu dari level heading 1 <H1> sampai dengan level heading 6 atau <H6>.
Contoh penerapan
dalam HTML :
<html>
<head>
<title>budhi web blog
system</title>
</head>
<body>
<H1> format teks </H1>
<font face=”verdana” size=”4 px”
color=”green”
style="background-color:”#0066CC">
format
teks</font>
<p align="right">format
teks</p>
<hr
align="center" size="2" color="red">
<p align="left"> format teks1<br>format
teks2<br></p>
<!-- format teks --!>
</body>
</html>
Tampilan dalam
browser akan terlihat :
Gambar 1.5. Tampilan format font dalam browser
5.
DAFTAR
Penggunaan daftar
dalam HTML biasanya digunakan untuk menampilkan informasi-informasi dalam
bentuk option.
a. Membuat daftar berurut (Ordered List)
Syntak :
1.
<OL>...</OL> : Untuk membuat daftar tak berurutan
2. <LI>...</LI>
: Isi daftar pilihan
b. Membuat daftar tak berurut (Unordered List)
Syntak :
§ <UL>...</UL>
: Untuk membuat daftar berurut
§ <LI>...</LI>
: Isi daftar pilihan
Dapat juga anda
merubah type daftar menggunakan <ol type=”awalan”> seperti contoh berikut
:
<html>
<head><title>penggunaan
daftar</title>
<body>
Daftar belanjaan :
<ul>
<li>bawang
putih
<li>bawang
merah
<li>cabe
</ul>
Yang tidak dibeli :
<ol type=a>
<li>kecambah
<li>daging kuda
<li>daging
semut
</body>
</html>
Gambar 1.6. Tampilan penggunaan daftar dalam browser
6.
GAMBAR
Gambar atau image
dalam halaman Web memegang fungsi yang sangat penting. Selain fungsinya untuk
informasi gambar, image juga akan
menambahkan unsur artistik yang akan membuat halaman web nampak lebih
hidup sehingga akan lebih menarik dari sisi tampilan web yang dibuat. Sintaks penulisannya adalah :
<img
src="lokasi-gambar/nama-gambar.tipe" />
Sedangkan atribut
untuk gambar tersebut berupa :
Src : letak atau alamat gambar
Alt : alternatif atau alternate gambar
width : lebar gambar
height : tinggi
gambar
Contoh:
<img src=”C:/Documents and
Settings/AllUsers/ Documents/My Pictures/Sample Pictures/sunset.jpg”>
7.
HYPERLINK
Hyperlink atau link
dalam HTML berfungsi untuk menghubungkan antara
halaman web atau
dokumen satu dengan lainnya agar saling terhubung.
Syntak dasar
penulisannya adalah :
<a href=”
lokasi/nama.tipe”> Teks yang dijadikan link </a>
Link dalam HTML
dibagi menjadi dua yaitu :
a.
Link ke halaman lain
Syntak :
<a href=”alamatfile/nama.ekstensi”>
Hyperlink kehalaman </a>
Contoh :
<a href=”c:/web/profil.html”>Profil Perusahaan</a>
b. Link ke servis internet lain
HTTP :
<a
href=”http://alamathttp/nama.ekstensi”> Hyperlink ke http </a>
FTP :
<a href=”ftp://alamatftp/nama.ekstensi”>
Hyperlink ke ftp </a>
Mailto :
<a
href=”mailto:budi.skom@gmail.com”>Email Saya</a>
8.
WARNA
Warna dalam html
dapat ditentukan dengan tiga cara, yaitu dengan memasukkan nilai warna dalam
nama (common name), hexadecimal, dan nilai RGB.
a.
Nilai warna Common name
Anda dapat menentukan
warna dengan menggunakan nilai warna common name, yaitu dengan memasukkan warna
yang diinginkan dan biasanya menggunakan nilai warna dalam bahasa inggris
seperti contoh :
color:”blue” bgcolor:”lime”
b.
Nilai warna Hexadecimal
Dengan nilai warna
hexadecimal anda dapat menentukan warna dengan menggunakan nilai
warna dalam bentuk hexadecimal yang sama denganyang digunakan jika kita
menggunakan html sebagai contoh :
color:”#00ffff” bgcolor:”#00ccff”
c.
Nilai warna RGB
Dengan menggunakan
nilai warna RGB anda dapat menentukan warna dengan menggunakan nilai RGB dengan
memasukkan nilai dari warna werah hijau dan biru (Red, Green, Blue) seperti
contoh sebagai berikut :
color:rgb(255,255,204)
9. T
A B L E
Tabel merupakan
elemen yang terdiri dari sel dan tersusun atas baris dan
kolom. Digunakan
untuk membuat bentuk tabel yang berisi kolom dan baris,
Syntaknya :
<table>atribut table</table>
Atribut table adalah
:
<tr>...</tr> : membentuk baris tabel
<td>...</td> : membentuk kolom table
Table juga memiliki
atribut untuk pengaturannya yaitu :
Width : lebar table
Height : tinggi table
Border : tebal garis table
cellspacing
: spasi antar sel
cellpadding
: spasi dalam sel
align : perataan teks dalam sel
bgcolor : warna background table
Di antaranya tag
tersebut dimasukkan perintah pembuatan baris dan kolom. Pembuatan baris, selalu
mendahului pembuatan kolom seperti terlihat dalam contoh berikut :
<html>
<head><title>membuat
table</title></head>
<body>
<table width=300
height=100 border=1 bgcolor=”grey”>
<tr
bgcolor=”red”>
<td width=100>kolom1 baris 1</td>
<td>kolom2 baris 1</td>
</tr>
<tr height=80>
<td>kolom1
baris 2</td>
<td>kolom2
baris 2</td>
</tr>
</table>
</body>
</html>
Gambar 1.7. Tampilan script table dalam browser
10.
Form
Form dalam HTML dapat
digunakan untuk mengirim data melewati web dan kadang juga digunakan sebagai
contact form untuk konversi informasi yang di input-kan oleh user ke dalam e-mail. Dalam
penggunaan dalam dokumen web, form harus di kaitkan dengan script program yang
akan memproses data yang di inputkan oleh user ke dalam form tersebut. Tag-tag yang digunakan dalam membuat form
dengan HTML berupa :
form, input,
textarea, select dan option.
Dalam HTML form dalam
penulisannya dengan HTML membutuhkan atribut action yang akan menentukan kemana
isi dari form yang akan di kirim nantinya. Atribut method akan menentukan
tentang bagaimana data dalam form tersebut di kirim yang memiliki nilai get
(nilai default) atau post dimana nilai-nilai tersebut adalah nilai yang paling
banyak dipakai. Jadi sebuah elemen form
akan terlihat seperti contoh berikut :
<form
action="processingscript.ekstensi" method="post">
</form>
Tag input adalah inti
dari sebuah form, dimana tag input dapat memiliki sepuluh form dan harus
ditutup dengan tanda miring “/” seperti contoh :
§
<input
type="text" /> adalah textbox standar. Dapat memiliki
sebuah atribut value, yang mengatur teks dalam textbox.
§
<input type="password"
/> sama dengan textbox, namun menampilan tanda bintang yang
menggantikan karakter yang diketikkan.
§
<input
type="checkbox" /> adalah bentuk checkbox, yang
dapat di tampilkan dan tidak oleh user. Tag ini memiliki sebuah atribut
checked, yang digunakan dalam format
<input
type="checkbox" checked="checked" />.
§
<input
type="radio" /> hampir sama dengan checkbox, namun user
hanya dapat memilih sebuah radio button dalam kelompok tersebut. Tag ini juga
memiliki atribut checked, yang digunakan sama dengan checkbox.
§
<input
type="file" /> adalah suatu daerah yang menampilkan
file-file dalam komputer seperti ketika anda membuka atau menyimpan dokumen
dalam program.
§
<input
type="submit" /> biasanya berada pada sebuah tombol
dimana ketika dipilih maka akan mengirim (submit) form tersebut. Anda
dapat mengontrol penampakan text dalam tombol submit (sama seperti dalam tipe button dan reset) dengan atribut
value, seperti contoh : <input
type="submit" value="ini adalah nilaitombol"/>.
§
<input
type="image" /> adalah sebuah gambar (image)
dimana ketika dipilih maka akan mengirimkan form. Tag ini juga membutuhkan
atribut src, seperti tag img.
§
<input
type="button" /> adalah sebuah tombol (button)
yang tidak akan melakukan apapun tanpa penambahan kode ekstra lagi.
§
<input
type="reset" /> adalah sebuah tombol dimana ketika
dipilih maka akan mengulang kembali (reset) field dalam form.
§
<input
type="hidden" /> adalah sebuah field yang tidak akan
terlihat dan digunakan untuk melewatkan informasi seperti nama alamat email pada form yang akan dikirimkan.
Sebuah textarea
biasanya berupa textbox yang luas yang membutuhkan atribut baris (rows) dan
kolom (cols) seperti pada contoh berikut :
<textarea
rows="5" cols="20">teks</textarea>
Tag select bekerja
dengan tag option dalam pembuatan sebuah drop-down select boxes.
Seperti pada contoh berikut :
<select>
<option
value="opsi pertama">Option 1</option>
<option
value="opsi kedua">Option 2</option>
<option
value="opsi ketiga">Option 3</option>
</select>
Ketika form
dikirimkan, nilai dari opsi yang terpilih juga akan dikirimkan. Hampir sama
dengan atribut checked dari checkbox dan radio button, sebuah tag option juga
dapat memiliki atribut selected yang akan digunakan dalam format :
<option
value="hewan" selected="selected">kucing</option>
Keseluruhan tag yang
disebutkan diatas akan terlihat bagus dalam halaman web, namun jika anda
mengaitkan form anda dalam sebuah program form maka perintah yang ada di
dalamnya akan diabaikan. Hal ini disebabkan karena filed form tersebut
memerlukan sebuah nama (name). Jadi atributname harus ditambahkan
dalam field seperti pada contoh berikut :
<input
type="text" name="teks komentar" />
Dalam contoh berikut,
form akan bekerja jika terdapat file 'koneksi.php' yang ditetapkan dalam
atribut action dalam tag form untuk menangani file dalam form yang dikirimkan)
<html>
<head>
<title>belajar form</title>
</head>
<body>
<form
action="koneksi.php" method="post">
<p>Nama:</p>
<p><input type="text"
name="nama" value="nama anda"
/></p>
<p>Komentar: </p>
<p><textarea
name="komentar" rows="5" cols="20">Komentar
Anda</textarea></p>
<p>data:</p>
<p><input type="radio"
name="data" value="Laki-laki/> laki</p>
<p><input type="radio"
name="data" value="Perempuan/> perempuan</p>
<p><input type="submit"
value="kirim" /></p>
<p><input type="reset" value="ulangi"/></p>
</form>
</body>
</html>
Tampilan dalam
browser akan terlihat seperti gambar berikut :
Gambar 1.8. Gambar tampilan
form dalam browser
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
BAB 2
TENTANG CSS
CSS atau Cascading
Style Sheets adalah sebuah cara untuk memisahkan isi dengan layout
dalam
halaman-halaman web
yang dibuat. CSS
memperkenalkan
template yang berupa style untuk dibuat dan mengijinkan penulisan yang mudah dari halaman-halaman yang dirancang. Hal ini sangat
penting, karena
halaman
yang menggunakan CSS dapat dibaca secara bolak balik, dan memperbolehkan isinya
untuk dilihat oleh pengunjung dari manapun. CSS mampu menciptakan halaman yang
tampak sama pada resolusi layar dari pengunjung yang ber- beda tanpa memerlukan
suatu tabel.
Dengan
CSS ini anda akan lebih mudah dalam melakukan
setting tampilan keseluruhan web hanya dengan menggantikan atribut-atribut atau perintah dalam style CSS dengan
atribut yang kita inginkan, tanpa harus
merubah satu per satu atribut tiap elemen yang ada dalam situs
yang kita buat. Saat
ini CSS merupakan style yang banyak digunakan dikarenakan berbagai kemudahan
dan lengkapnya atribut yang dimilikinya, disamping berbagai kemudahan lain yang
ditawarkannya. Penggunakan CSS dalam web akan lebih efisien dikarenakan CSS
dapat digunakan untuk penggunaan secara berulang pada tag-tag tertentu,
sehingga kita tidak usah
mengetikkan ulang
seluruh perintah pemformatan seperti halnya HTML klasik. CSS akan lebih mudah
dipelajari jika anda telah mengetahui struktur pembuatan dokumen web dengan bahasa
HTML.
1.
CARA KERJA
Cara kerja CSS sangatlah mudah, karena CSS hanya
membutuhkan style sebagai penentu dari font, warna, dan format-format lain
untuk memformat atribut sebuah halaman web yang kita buat. Tiap style memiliki
dua buah elemen dasar yaitu “selector” dan “declaration”. sebuah
"selector" biasanya adalah tag HTML, sementara
"declaration" adalah satu atau beberapa
perintah/nilai dari
css yang menunjukkan type bentuk yang diaplikasikan pada selector. Declaration
ini biasanya di tandai dengan tanda kurung kurawal { } , dan perintah atau
nilai css yang berbeda dipisahkan satu dengan yang lain dengan menggunakan
titik-koma ; seperti terlihat pada contoh berikut :
<style
type="text/css">
.format
{font-family:verdana; color:blue;}
</style>
Disini terlihat bahwa
:
.format adalah
selector, dan
{font-family:verdana;
color:blue;} adalah declaration.
Selector-selector dan
style dalam CSS akan dimasukkan dalam sebuah tempat yang sama dalam isi dokumen
HTML atau dibuat diluar dokumen HTML
yang nantinya akan dipanggil untuk menentukan isi tampilan dokumen HTML. Anda
hanya menunjuk pada selector-selector dimana akan mengaktifkan sebuah style yang anda inginkan. Hal
yang paling umum dalam memasukkan kode Style Sheet dengan menggunakan tag <style>, tag
<style> ini selalu tampil dalam bagian <head> dan sebelum
</head> dari dokumen anda, garis besarnya seperti
ini :
<html>
<head>
<style
type="text/css">
... aturan-aturan css
...
</style>
</head>
<body>
... Dokumen html yang
akan diberikan aturan CSS ...
</body>
</html>
Untuk menentukan font
dan warna-warna tiap kali anda memulai sebuah cell table, anda dapat menentukan
sebuah style dan kemudian anda tinggal menunjuk ke style dalam cell table anda.
Bandingkan contoh dari sebuah table berikut yang dibuat menggunakan HTML
sederhana:
<html>
<head><title>belajar
css</title>
</head>
<body>
<table>
<tr>
<td
bgcolor="red" align="center"><font face="verdana"
color="blue">belajar css1</font></td>
</tr>
</table>
</body>
</html>
Tampilan dalam
Browser akan terlihat seperti gambar di bawah ini :
Gambar 2.1. Tampilan script dalam browser Netscape 7
Bandingkan jika
dokumen tersebut dibuat dengan menggunakan CSS (dengan menganggap
bahwa sebuah selector yang dipanggil “format” telah ditetapkan yang akan
mengatur format teks dokumen html tersebut).
<html>
<head><title>belajar
css</title>
<style
type="text/css">
.format { background-color:red; color:blue;
font-family:verdana; }
</style>
</head>
<body>
<table>
<tr><td class="format">belajar
css1</td></tr>
</table>
</body>
</html>
Tampilan dalam
Browser akan terlihat seperti gambar berikut :
Gambar 2.1. Tampilan script dalam browser Netscape 7
Dengan
menggunakan CSS, maka dokumen yang dibuat menggunakan HTML murni akan dapat
lebih disingkat dan akan lebih mengefisiensikan
waktu yang dibtuhkan. Bayangkan jika kita membuat sebuah situs yang kompleks
dengan banyak atribut untuk tiap halaman dalam situs kita. Maka kita harus menentukan tiap atribut untuk
tiap halaman tersebut satu per satu. Bagaimana jika terdapat seratus halaman
dalam situs tersebut? Bayangkan berapa
banyak waktu yang kita habiskan hanya untuk memformat tiap halaman jika
terdapat kesalahan dalam halaman-halaman tersebut? Namun masalah tersebut dapat
lebih diminimalisir dengan
menggunakan CSS
karena kita hanya akan membuat sebuah style yang akan memformat keseluruhan
halaman dalam situs yang dibuat dan kita cukup menentukan selector dalam style
yang akan digunakan dalam halaman tersebut.
2.
KEUNTUNGAN CSS
Sementara
CSS memungkinkan anda untuk memisahkan layout dari isi dokumen, CSS
juga memungkinkan anda untuk menentukan layout yang lebih ampuh dibandingkan dengan HTML. Dengan CSS, anda dapat :
a.
Menentukan tampilan dari halaman-halaman
web dalam sebuah tempat
tanpa mengulangnya kembali melalui script html anda.
Ini akan lebih efisien dibandingkan menentukan
warna dan font tiap kali kita memulai sebuah
cell baru dalam sebuah table.
b.
Dengan mudah mengubah tampilan dari
halaman-halaman web walaupun setelah halaman tersebut dibuat. Setelah style
ditentukan dalam sebuah tempat, anda dapat mengubah tampilan keseluruhan situs
sekaligus tanpa harus mengganti tag-tag tertentu ketika mengubah salah satu
tampilan dari elemen dalam halaman anda.
c.
Menentukan ukuran font dan
atribut-atribut yang sejenis dengan keakuratan yang sama dengan sebuah “word
processor” dan tidak dibatasi hanya
untuk tujuh ukuran font berbeda yang telah ditetapkan dalam HTML.
d.
Menentukan isi hingga ukuran pixel dari tiap
halaman web dengan akurat.
e. Menentukan
kembali keseluruhan tag-tag HTML. Sebagai contoh jika anda ingin membuat
tebal tag menjadi berwarna merah menggunakan font yang special
dapat dilakukan dengan sangat mudah.
f. Menentukan
style yang kita inginkan untuk sebuh link, seperti menyingkirkan garis bawah
yang biasa terlihat di bawah link.
g. Menentukan
layer-layer yang dapat diposisikan di atas layer-layer lainnya (kadang digunakan
untuk menu-menu menjadi terlihat lebih menarik).
h. Halaman
web anda akan di load lebih cepat, karena tidak diisi dengan tag-tag yang
mengatur tampilan web anda. Style yang mengatur tiap halaman akan disimpan
dalam sebuah dokumen CSS yang hanya di load sekali ketika pengunjung memasuki
situs anda.
Hanya satu kekurangan dari CSS, yaitu :
Hanya dapat bekerja
dalam browser versi 4 atau lebih. Namun jika kita lihat dewasa ini bahwa lebih
dari 95% dari keseluruhan browser pada saat ini telah banyak yang mendukungnya. Jadi kekhawatiran
tentang tidak dapat ditampilkannya situs yang kita buat menggunakan CSS akan
makin terkikis.
BAB 3
PENEMPATAN CSS DALAM HTML
Menempatkan style CSS
dalam dokumen web yang kita buat dalam bahasa html dapat dilakukan dengan beberapa cara dan
tingkatan yang berbeda sesuai dengan keinginan
kita. Cara penempatan dalam HTML adalah dengan menggunakan beberapa
cara, diantaranya adalah menggunakan Inline Style, Internal Style, External style, dan juga teknik Importing
dengan Internal Style.
1.
Inline Style
Adalah CSS yang
dibuat dalam sebuah tag HTML yang hanya berlaku untuk
dokumen yang diapitnya saja. Biasanya teknik ini digunakan pada pemformatan khusus pada sebuah elemen HTML dan tidak
digunakan untuk memformat seluruh elemen dalam
dokumen web. Contohnya
adalah sebagai
berikut :
<html>
<head>
<title>belajar css</title>
</head>
<body>
<font style="font-family:Arial;
font-size:
20px;
background-color:yellow;">Penerapan Inline
Style </font></body>
</html>
Dalam script di atas
dapat diketahui bahwa style tersebut memiliki nama style arial yang memiliki
nilai atau value untuk style tersebut. Adapun nilai style adalah jenis font arial dengan ukuran 20
pixel dan memiliki warna latar kuning. Jika dilihat dalam browser, akan
terlihat seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.1. Penerapan Inline Style dilihat dalam browser
2.
Internal Style
Pada teknik ini style
diletakkan pada tengah tag antara tag <head> dan </head>.
Aturan-aturan dalam style ini diatur sedemikian rupa untuk digunakan pada suatu tempat maupun untuk keseluruhan situs.
Contoh dari teknik ini terlhat pada contoh
berikut :
<html>
<head>
<title>Belajar
CSS</title>
<style
type="text/css">
.blog {font-family:
Verdana, Arial, Helvetica,
sans-serif; font-size: 24px; color: white;
background-color: blue;}
</style>
</head>
<body>
<div
class=”blog”>Penerapan Internal Style</div>
</body>
</html>
Maksud dari <!--
aturan css --> diatas adalah berguna agar
browser yang tidak mendukung CSS tidak menampilkan perintah-perintah CSS,
jadi perintah CSS didalam <!-- -->
akan dianggap sebagai komentar HTML dan tidak akan ditampilkan dalam browser
walaupun browser tersebut
tidak mendukung CSS
sekalipun. Penerapan dari teknik ini dalam dokumen html akan terlihat seperti
dalam gambar berikut :
Gambar 3.2. Penerapan Internal Style dilihat dalam browser
3.
Import Style
Dengan teknik ini
sebuah Style tidak disimpan pada halaman tersebut, namun untuk menghubungkannya
dengan halaman web yang kita buat digunakan perintah import yang terdapat pada
style CSS. Seperti terlihat pada contoh berikut :
<html>
<head>
<title>Belajar
CSS</title>
<style
type="text/css">
<!--
@import url
(http://www.nama_situs.com/global.css);
-->
</style>
</head>
<body>
<div
class=blog>Penerapan Import Style</div>
</body>
</html>
Pada teknik diatas,
dokumen HTML akan mengambil atau import style CSS untuk
dipergunakan dalam dokumen tersebut. Dimana pada contoh diatas dokumen akan mengimport file style dengan nama
global yang berekstensi CSS pada alamat url http://www.nama_situs.com
dengan
menggunakan perintah
:
@import url
(http://www.nama_situs.com/global.css);
4.
External Style
Dengan menggunakan
teknik ini kita dapat memanggil style CSS pada file CSS yang kita inginkan
dengan menggunakan perintah “Link rel” yang berfungsi untuk menghubungkan kedalam sebuah
style CSS eksternal dengan nama yang telah kita tentukan seperti terlihat pada
contoh :
<link
rel="stylesheet" type="text/css" href="default.css">
Dalam contoh diatas
kita menghubungkan sebuah dokumen html dengan sebuah style eksternal dengan
nama default.css yang telah kita buat sedemikian rupa sehingga style tersebut
dihubungkan untuk memformat tampilan dalam dokumen html tersebut. Dalam mengimport
file CSS, kita dapat langsung mengimport beberapa file CSS sekaligus dalam
sebuah dokumen agar memperkaya tampilan dokumen kita seperti terlihat pada
contoh berikut :
<link
rel="stylesheet" type="text/css"
href="default1.css">
<link
rel="stylesheet" type="text/css"
href="default2.css">
<link
rel="stylesheet" type="text/css"
href="default3.css">
Atau kita dapat
menggunakan perintah :
<style>
<!--
@import
url(default1.css);
@import
url(default2.css);
@import
url(default3.css);
-->
</style>
Perbedaan dalam
teknik terakhir adalah perintah import tersebut akan mengambil style CSS dengan
cara import style dari alamat url yang kita tentukan. Cara ini lebih efisien
dikarenakan dokumen yang kita beri perintah import tersebut hanya akan
mengimport file css yang pada
akhirnya, style CSS
tersebut hanya perlu di download sekali saja dalam dokumen style sheet
eksternal yang terpisah dengan dokumen HTML asli. Ketika surfing ke dalam situs
anda maka CSS akan disembunyikan dalam komputer user sehingga akan memperkecil
ukuran file sebuah situs yang kita buat. Jadi jika anda menggunakan cara
terakhir ini, maka sebelumnya anda harus membuat sebuah dokumen style CSS
eksternal tersebut dengan ekstensi .css dimana dokumen style tersebut berisi
aturan yang akan mengatur tampilan dokumen web yang dibuat.
BAB 4
STRUKTUR CSS
Dalam pembuatan
dokumen web menggunakan style CSS di kenal adanya aturan atau struktur
penulisan baku agar style CSS yang kita buat tersebut
dapat ditampilkan dengan baik dalam dokumen web yang dibuat.
Contoh :
<html>
<head>
<title>HTML
Selector</title>
<style
type="text/CSS">
<!--
p {font-family:
verdana;}
-->
</style>
</head>
<body>
<p> penggunaan
HTML Selector dalam CSS</p>
</body>
</html>
Pada contoh diatas
dipergunakan tag HTML <p> sebagai selector dan setiap huruf yang berada
diantara tag <p> dan </p> akan memiliki jenis font verdana sesuai
dengan value atau nilai yang diberikan dalam property style tersebut. Seperti
terlihat dalam gambar berikut :
Gambar 4.1. Penerapan HTML selector dilihat dalam browser
1.
SELECTOR
Jika dalam HTML kita
mengenal adanya tag-tag yang menyusun sebuah dokumen HTML, maka dalam CSS kita
juga mengenal dengan sebutan selector. Selector adalah nama-nama yang diberikan
untuk style-style yang berbeda baik itu style internal maupun eksternal. Dalam
style tujuan, anda harus menentukan
bagaimana tiap selector seharusnya bekerja yang
dinamakan properties
di dalam tanda { } atau curly bracket yang dapat memiliki nilai berupa font,
warna dll, kemudian dalam body di halaman web anda,
anda arahkan ke selector-selector ini untuk mengaktifkan style tersebut.
Karena CSS memiliki
aturan tersendiri dalam penulisan sintaknya dalam CSS, dan penulisan sintak
tersebut terbagi ke dalam tiga bagian yaitu: Selector,
Property, dan Value. Sebagai penjelas coba perhatikan contoh berikut :
selector {property: value;}
Selector dalam CSS
adalah elemen yang akan didefinisikan dalam style CSS, sedangkan elemen ini
dapat berupa tag HTML maupun Class. Sedangkan Property
dalam CSS adalah atribut yang berfungsi untuk mendefinisikan Selector, sedangkan
Value adalah nilai atau harga dari sebuah Property. Sebagai contoh :
<html>
<head>
<style
type="text/css">
b.besar {color:red;
font-size:15px; font
family:arial; }
</style>
</head>
<body>
<b>ini adalah
huruf besar dengan html</b><br>
<b
class="besar">ini adalah huruf besar dengan CSS</b>
</body>
</html>
Dalam kasus ini
B.besar adalah selector. Contoh diatas akan menghasilkan
output sebagai
berikut :
Gambar 4.2. Penerapan selector dilihat dalam browser
2.
CLASS SELECTOR
Digunakan untuk
menentukan style yang dapat digunakan tanpa menentukan lagi tag HTML sederhana.
Penulisan class adalah dengan menggunakan tanda titik atau dot. Selain aturan penulisan
diatas, CSS juga mengenal Class Selector dimana dalam elemen yang sama kita
dapat menerapkan lebih dari satu style.
Adapun contohnya adalah sebagai berikut :
<html>
<head>
<title>Class Selector</title>
<style type="text/CSS">
<!--
f.times {font-family: times;}
f.verdana {font-family: verdana;}
.courier {font-family:
"courier";}
-->
/style>
</head>
<body>
<f class="times"> Ini adalah
Contoh penggunaan class sebagai selector, setiap huruf memiliki huruf times new roman</f><br>
<f class="verdana"> Ini adalah
Contoh penggunaan class sebagai selector, setiap huruf memiliki huruf verdana</f><br>
<f class="courier"> Ini adalah
Contoh penggunaan class sebagai
selector, setiap huruf memiliki huruf courier</f>
</body>
</html>
Tampilan script
tersebut jika dilihat dalam browser akan terlihat seperti dalam
gambar berikut :
Gambar 4.3. Penerapan Class selector dilihat dalam browser
Pada contoh diatas,
tag f memiliki 2 class yang berbeda untuk memformat paragraf yaitu .times dan
.verdana dikarenakan tag class .times dan .verdana adalah class yang dimiliki
oleh tag f maka ia hanya dapat dikenakan pada elemen f saja. Lain halnya dengan
class .courier, ia dapat dipergunakan oleh semua elemen tanpa harus menggunakan
tag f di awal dan akhir elemen
yang akan di format.
Nama untuk tiap class
dapat berbeda-beda, Anda dibebaskan menentukan nama class sendiri, namun ada
baiknya memilih nama dari tiap class yang mengacu kepada fungsi dari class
tersebut. Hal ini ditujukan agar anda tidak bingung mempergunakan class pada
saat menggabungkannya ke dalam tag HTML. Contoh :
<p class="blog"> Ini teks
untuk paragraph pada blog </p>
<p class="menukiri">Ini teks
untuk paragraph pada menu kiri</p>
3.
ID SELECTOR
ID selector digunakan
untuk menentukan style yang berhubungan dengan objek-objek dengan sebuah ID
yang unik. Berbeda dengan Class Selector yang dapat kita pergunakan pada
berbagai tag, ID Selector ini memiliki sifatsifat yang berbeda.
ID selector hanya dapat
dipergunakan pada satu elemen saja pada setiap halaman web yang kita buat. ID
Selector menggunakan tag # (kres) sebelum menggunakan nama Selector. Adapun
contohnya adalah sebagai berikut :
#helvetica {font-family: Helvetica;}
Dalam penerapannya pada
tag HTML, Anda dapat menggunakan aribut span
ataupun div, seperti
terlihat pada contoh berikut :
<span
id="helvetica">Ini adalah huruf Atau helvetica</span>
<div id=”helvetica”>Ini adalah huruf
helvetica</div>
Adapun penulisan
dalam dokumen dapat dituliskan seperti pada contoh
berikut :
<html>
<head>
<title>ID
Selector</title>
<style
type="text/CSS">
<!--
#times {font-family:
times;}
#verdana
{font-family: verdana;}
#courier
{font-family: "courier";}
-->
</style>
</head>
<body>
<div id="times"> Ini adalah
Contoh penggunaan id sebagai selector, setiap huruf memiliki huruf times new roman</div><br>
<div id="verdana"> Ini adalah
Contoh penggunaan id sebagai selector,
setiap huruf memiliki huruf verdana</div><br>
<div id="courier"> Ini adalah
Contoh penggunaan id sebagai selector, setiap huruf memiliki huruf courier</div>
</body>
</html>
Tampilan yang
terlihat dalam browser akan terlihat seperti pada gambar
berikut ini :
Gambar 4.4. Penerapan ID selector dilihat dalam browser
Selain yang
dijelaskan diatas, dalam CSS kita juga mengenal adanya Pewarisan
(inheritance), Pseudo Classes, Pseudo-Element, dan SelectorsKontekstual (Contextual Selector).
4.
PEWARISAN / INHERITANCE
Yang dimaksud
pewarisan atau inheritance disini adalah satu kondisi dimana bagian-bagian HTML
dalam dokumen kita yang kekurangan dalam spesifikasi aturan CSS dapat mengikuti atau dibuat
menurut aturan CSS yang menutupinya. Setiap aturan yang tidak ada dalam format
huruf yang dibuat dengan HTML atau ingin
menggantikannya dengan aturan CSS, tetap akan
mempengaruhi huruf
yang ada didalam kurungan CSS.
<html>
<head><title>inheritance</title>
<style
type="text/css">
b {background-color :
green; color : white;}
</style>
</head>
<body>
<B>
belajar membuat web dengan <font
size="+1"><em>CSS</em></font> sangatlah mudah.
<br>
hanya dengan program
notepad pun jadi.
</B>
</body>
</html>
Jika dilihat dari
contoh diatas dapat dilihat bahwa tag <B> dalam aturan CSS akan
mendefinisikan warna font dan warna latar dari font sedangkan tag <B>
dalam HTML bisa diartikan sebagai bold atau format untuk menebalkan huruf.
Sedangkan tag
<font> yang berada dalam lingkup CSS dapat menerapkan aturan HTML dasar
akan tetapi tetap terpengaruh dengan kondisi warna dan tebalnya huruf dari
aturan CSS yang melingkupinya. Cara ini dapat anda gunakan untuk dikombinasikan lebih lanjut
dengan tag-tag lain agar sesuai dengan keperluan dalam dokumen anda.
Gambar 4.5. Penerapan Inheritance dilihat dalam browser
5.
PSEUDO CLASSES
Pseudo classes dalam
CSS dibuat tebal dalam selector-selector untuk menentukan sebuah
statemen atau relasi selector, dan penulisannya hanya dipisahkan dengan sebuah tanda titik dua : diantara
selector dan pseudo class. Adapun contoh format penulisannya adalah :
selector:pseudo class
{ property: value; }
Banyak format CSS
yang tidak didukung oleh kebanyakan browser, namun terdapat empat pseudo
classes yang dapat digunakan secara aman ketika diaplikasikan kedalam hyperlink
atau link, yaitu :
*
link : untuk tampilan
sebuah link yang belum dikunjungi.
*
visited : untuk tampilan
sebuah link ke halaman yang telah dkunjungi.
*
active : untuk tampilan sebuah
link yang sedang aktif (ketika di klik).
*
hover : untuk tampilan
sebuah link yang hover (ketika cursor melintas diatasnya).
Contoh penggunaan :
a.snowman:link
{color:blue;}
a.budi:visited
{color:purple;}
a.budi:active
{color:red;}
a.budi:hover
{text-decoration:none; color:blue;
background-color:yellow;}
Anda dapat
menggunakan hover pseudo class dengan elemen-elemen lain selain link. Sayangnya
Internet Explorer masih tidak mendukung metode ini karena banyak tampilan yang dapat anda buat
dan terlihat bagus dalam browser lain namun tidak terlihat dengan menggunakan
browser ini.
6.
PSEUDO ELEMENT
Pseudo element dalam
CSS ditempatkan dalam sebuah selector sama seperti pada pseudo classes,
penulisannya akan seperti contoh berikut :
selector:pseudoelement {property: nilai;}.
Contoh setting huruf
dan baris pertama :
Pseudo element pada
huruf pertama di aplikasikan elemen dari huruf pertama dan baris pertama pada
atas baris sebuah elemen. Anda dapat membuat huruf besar dan huruf tebal baris
pertama pada paragraf dengan menggunakan perintah berikut :
p:first-letter
{font-size:5px; float:left;}
p:first-line {font-weight:bold;}
BEFORE
DAN AFTER
Pseudo element before
dan after digunakan dengan property content untuk menempatkan isi dari sebuah
elemen tanpa menyentuh kode HTML. Nilai dari
property content ini dapat berupa open-quote, close-quote, no-openquote, no-close-quote,
berbagai string yang disertakan dalam tanda kutip atau berbagai image gambar
menggunakan url(nama image) seperti contoh berikut :
blockquote:before
{content: open-quote;}
blockquote:after
{content: close-quote;}
li:before {content:
"POW: "}
p:before {content:
url(images/jam.jpg)}
7.
SELEKTOR KONTEKSTUAL / CONTEXTUAL-SELECTOR
Selektor Kontekstual
dalam CSS hampir sama dengan pernyataan-pernyataan kondisional dimana deklarasi
dalam Style-Sheet CSS yang ada akan berpengaruh
jika menemui kondisi atau keadaan tertentu. Contoh dari selector kontekstual
adalah :
<html>
<head>
<title>selector
kontekstual</title>
<style type="text/css">
b em {font-family: verdana; background: blue;
color: white; }
</style>
</head>
<body>
<b> belajar membuat web dengan
<em>CSS</em>sangatlah mudah <br></b>
<em>hanya dengan program notepad pun
jadi</em>
</body>
</html>
Dalam contoh diatas
dapat dilihat bahwa dokumen web tersebut akan menerapkan style CSS tersebut
pada dokumen yang berada dalam tag <em> (font verdana, warna latar biru
dan font berwarna putih) dimana tag <em> tersebut berada di dalam tag
<b> dan </b> (bold/tebal), sedangkan tag <em> yang berada di
luar tag <b> dan tag </b> tidak akan terpengaruh dengan
setting style
tersebut atau hanya memiliki nilai <em> biasa atau huruf miring. Jika
dilihat dlam browser maka tampilannya adalah sebagai berikut :
Gambar 4.6. Penerapan Selector Kontekstual dilihat dalam browser
Tidak ada komentar:
Posting Komentar